Hai apa kabar? mungkin kata
itu yg belum sempat terucap. Aku sudah terkejut lebih dulu dengan pesanmu.
Berbagai macam pertanyaan langsung muncul di pikiran. Kamu, yang tidak
pernah ku kenal lagi sejak beberapa tahun lalu tiba-tiba menampakkan diri.
Kamu masih hidup? itulah guyonan yang ingin kusampaikan. Walaupun hasilnya jadi garing karena perasaan yang masih belum sepenuhnya terselesaikan. Sakit itu mungkin sudah pergi, tapi pelajarannya masih ada. Kita tertahan pada suatu titik yang membuat semuanya harus diabaikan. Selanjutnya aku memilih untuk tidak lagi berada di cerita yang sama.
Aku baik, bahkan nyaris melupakanmu. Itu jelas.. aku bahkan setengah berharap agar kamu pergi saja, tidak perlu kembali, tidak usah bertemu lagi. Biar Tuhan yang menentukan titiknya jika memang ditakdirkan bertemu lagi.
Maaf jika kehadiranmu kali ini tidak diberikan jalan lapang. Aku hanya menjaga, dan memberi jarak adalah jalannya. Tidak ada lagi cerita masa lalu yang harus dibagi. Aku pun sudah tak berniat untuk mengungkitnya, atau mungkin dalam bahasa lain, bagiku semuanya tinggal sekedar kisah.
Ada rasa untuk kembali bersahabat tapi aku tahu saat ini bukan pilihan yang tepat....