July 21, 2012

Palembang.. The First Taste of South Sumatera

Sudah lama juga ya saya tidak menulis lagi, seiring dengan penempatan kerja saya yang pertama seiring itu bertambah pula kesibukan saya. Palembang! where I'm living now. Pengalaman pertama tinggal di kota pempek ini, spot pertama yang harus dituju bukanlah destinasi wisata lagi seperti biasa, haha.. tapi sudah berubah jadi kantor. 

SML Palembang

Hal pertama yang harus di Palembang sebenarnya sama saja dengan kota lainnya, penyesuaian diri dan penyesuaian taste alias selera makan. Makan itu penting sekali kawan, hahaha. Masakan Palembang memang rasanya tidak jauh berbeda dengan masakan Minang, sama-sama pedas. Masalahnya sampai sekarang saya pun belum menemukan makanan yang pas dilidah. Bukan masalah pedas, bukan masalah bumbu.. ini hanya masalah selera. 

My New Family in Palembang
ka bima =))
Ini Ayuk Suci, haha
Tepat sebulan yang lalu saya menjejakkan kaki di Bumi Sriwijaya dan sekarang Ramadhan pun tiba. Bulan penuh berkah, penuh rahmat dan penuh ampunan. Bulan yang spesial karena Allah menebar begitu banyak keampunan-Nya di bulan ini. Bulan yang spesial karena di bulan inilah biasanya saya punya momen indah yaitu sahur dan berbuka bersama keluarga. Hal yang sulit ditemukan saat bulan yang lain karena kesibukan anggota keluarga kami. Satu lagi hal yang tidak boleh dilewatkan adalah jadwal buka bareng dengan teman-teman di kalamparik dan teman-teman makola.

Tahun ini, karena persoalan jarak semua keindahan itu mulai kurang terasa. Kenikmatan sahur bareng dengan keributan yang biasa dirumah sudah berganti dengan diam dan kerinduan yang teramat sangat dengan suasana rumah. Ngabuburit yang asik dengan teman-teman juga berganti dengan ngabuburit bareng komputer atau "malala-lala" sendirian. Sungguh berbeda.. tapi inilah kehidupan saya sekarang. Walaupun begitu saya sama sekali tidak menyesali keputusan ini, karena bagaimanapun juga inilah fase yang harus dilalui sekarang.

Buka Bareng SML Palembang
Ramadhan jauh di negeri orang sebenarnya juga sudah saya alami dua tahun yang lalu, yang ini lebih parah karena ini juga menjadi lebaran pertama jauh dari rumah, tanpa keluarga dan harus berlebaran di lingkungan non-muslim. Meski terasa aneh tapi toh saya bisa melewatkannya dengan baik, hmm.. memang tidak seenak lebaran dirumah tentunya tapi tetap bahagia kok :D.

Puasa jauh dari keluarga sejujurnya mendidik kita lebih dewasa memahami setiap pergerakan itu. Setelah bertahun-tahun puasa dirumah dengan semua yang sudah serba disiapkan oleh mama, berganti menjadi puasa di Padang dengan semua yang harus disiapkan bersama kakak kosan dan hari ini, berganti puasa di Palembang dengan semua yang serba harus disiapkan sendiri. However, this is the truth. Kita tidak bisa menghalangi perjalanan waktu, yang bisa kita lakukan adalah memanfaatkan setiap perjalanan waktu itu, menikmatinya selagi kita bisa, dan memanfaatkannya sampai detik terakhir yang kita punya.

Ini adalah hari kedua saya puasa guys, sejauh ini sih rasanya memang berat,hehe. Tapi saya sudah bertekad untuk menjalaninya, belajar menikmatinya. Itul intinya kan, kalau memang dibawa berat semua akan menjadi berat. Jadi saya berusaha membuat semuanya jadi enak, setidak-tidaknya sampai jadwal pulang akhir ramadhan ini. Oiya, melalui tulisan ini saya juga ingin mengucapkan....
Selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan 1433h, maaf lahir bathin. Semoga ramadhan tahun ini penuh berkah penuh hidayah. jembatan menuju insan yg bertaqwa :)

No comments:

Post a Comment