March 19, 2012

Seberapa Bermanfaatkah Kita?

Tidak jarang dalam beberapa kesempatan kita bertemu atau melihat orang-orang seumuran kita yang dalam penglihatan kita sudah sukses atau sudah jauh sekali diatas kita. Kadang minder? iya, karena diakui memang bukan hal yang mudah untuk menunjukkan diri kita dihadapan mereka. 

Bagi orang dengan ego tinggi seperti saya, itu merupakan keadaan yang sangat menyiksa karena saya menyadari apa yang saya lakukan, saya tahu usaha saya masih amat sangat jauh dibawah mereka. Kepercayaan diri yang besar justru hilang ketika melihat orang yang jauh berada diatas saya. Belakangan saya ketahui, pencapaian lebih dari orang lain tidak seharusnya menjadikan kita kerdil, tapi bagaimana hal tersebut bisa menjadi “cambukan” dan motivasi bagi kita untuk bisa menjadi lebih baik daripada sekarang. Menjadi lebih baik bukan berarti harus seperti dia atau mungkin lebih dari dia. Tapi menjadi lebih baik mempunyai artian kita harus lebih semangat mewujudkan mimpi kita, lebih menampakkan keberadaan kita.
Eksistensi tidak ditentukan oleh siapa seseorang tapi dilihat dari seberapa besar manfaat yang bisa diberikan kepada oranglain. Seorang yang besar selalu dihargai dari usaha-usahanya menjadi berarti buat masyarakat ramai, bukan hanya dari pencapaian pribadinya. Manusia dihargai karena kegunaannya bagi dunia. Rasulullah SAW juga mengatakan demikian, bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling banyak memberikan manfaat bagi manusia lain. Berikan pemahaman dan keyakinan dalam diri kita, bahwa kita dilahirkan untuk menjadi “something”, bukan hanya seorang anak manusia yang  lahir kemudian pergi dengan hanya meninggalkan nama di batu nisan.

March 17, 2012

Senyum Tak Hanya Sekedar Ini... ":)"

Kemarin saya membaca sebuah blog dari seorang dosen yang sekarang belajar di University of  Wollongong, NSW, Australia. Ada satu tulisan dari beliau yang membuat saya tertarik yaitu mengenai efek keberadaan media sosial disekitar kita. Bukan bermaksud mengutip tapi saya hanya ingin menyampaikan pesannya secara lebih luas. Pesan yang menurut saya sudah seharusnya kita  sampaikan ditengah terpaan gelombang "modern" saat ini.

Tak jarang disuatu tempat seperti pemberhentian bus, kita menemukan orang-orang yang intens sekali dengan gadget (semisal smartphone) yang ada dihadapannya. Keberadaan smartphone tesebut membuat mereka seakan lupa memperhatikan keberadan oranglain yang ada disekitar mereka. Kedigdayaan era internet telah mebuat kita tidak memperhatikan lingkungan lagi, kita sibuk dengan teman-teman di twitter atau facebook, sementara kita melupakan keberadan orang yang ada disekitar kita yang memang butuh untuk disapa dari pada teman-teman social network kita. Tulisan ini bukan untuk menegur orang lain, tapi untuk menegur saya sendiri sebenarnya.

Charice, What an Amazing Voice

Charice - taken from google.com



I saw her at The Oprah Winfrey Show - The Most Talented Kids Episode on 2008 (if I’m not mistaken). It’s a strange thing when you heard a young lady was singing like a world professional singer. You see, I’ve interested with her song since the first time I heard it. In my opinion, her voice is so amazing and she can sing lot of genres. What a talented girl, her voice can touch my heart so deep. Later I informed about charice to one of my friend. Surprises, he knows her also and finally we are becoming charice fans till now.  



March 12, 2012

Rangers, A Story of Friendship

Jan,29 - at Rumah Puisi Taufik Ismail, Padang Panjang

But if you wanna cry, cry on my shoulder
If you need someone who cares for you...
(Cry On My Shoulder - Deutschland Sucht Den Superstar)

Ketika mendengar lagu ini selalu saja teringat pada lima orang yang dengan sukses mewarnai kehidupan saya. Dayat, Randhy, Pakrud, Vivi, dan Tifah, mereka benar-benar sudah jadi bagian penting dalam hidup saya, keluarga baru saya. They are my rangers, :D.

Kisah persahabatan kami dimulai dengan pertemuan pertama saat first meeting generasi kedua Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Negeri Padang (Pojok Bei UNP). Memang, walaupun kami berasal dari fakultas yang sama tapi kami tidak begitu mengenal. Randhy dan pakrud adalah teman akrab dan mereka menimba ilmu di program studi akuntansi. Sedangkan saya dan tiga teman lainnya berada di prodi manajemen. 

Seperti kebanyakan orang, pertemuan pertama kami diawali dengan kejadian yang sama, datar, dan bagi saya itu sama saja dengan perkenalan biasa. Selang waktu berlalu sepertinya memang tidak akan ada hal spesial yang kami lewati karena semuanya sibuk dengan teman dan kuliah masing-masing. Bahkan pertemanan di dunia maya juga baru terjalin beberapa bulan kemudian, padahal kami online di satu tempat yang sama. 

Keadaannya mulai berubah seiring dengan banyaknya aktifitas di Pojok BEI, semakin membuat kami harus berinteraksi satu sama lain. Olimpiade Pasar Modal, UNP Fair, meeting mingguan memaksa kami untuk memiliki topik yang bagus untuk dibicarakan agar tidak monoton saat di pojok. Semakin banyak interaksi, mulai ngobrol bareng dan disinilah, the story was begin... 

Maret'11, salah satu hari di bulan ini adalah hari pertama saya dan vivi kepantai bareng dg randhy dan pakrud. Selanjutnya petualangan kami dimulai bulan April, saat randhy berulangtahun. Anehnya dia kabur ke Jakarta sehari menjelang ulang tahunnya. Untuk kebutuhan apa? sampai hari ini itu masih misteri untuk kami semua.. Seminggu kemudian ulangtahunnya kami rayakan dengan kue (yg paling sederhana mungkin tapi dobel kan?,hehe), pantai belibis, karaokean, dan makan.