Tiba-tiba dada ini tersentak, apa jadinya jika mobil tadi
benar-banar menabrak saya? itulah yang terjadi dalam perjalanan minggu lalu. Setelah kejadian itu saya
selalu terpikir dengan kematian. Apakah kejadian ini menandakan bahwa saya
telah mendekati akhir kehidupan saya? siapa yang tahu tentang itu. Tapi semenjak kejadian itu saya teringat dengan keberadaan saya
yang jauh tanpa saudara di kota kecil ini. Bagaimana jika malaikat menjemput saya ditempat ini?
Masih banyak hal lain yang belum saya coba, masih banyak
impian yang masih ingin saya gapai, dan masih banyak kejadian buruk di masa
lalu yang belum saya tebus sampai hari ini. Terbayang akan siksa kubur dan
perhitungan hari akhir yang teramat adil. Bagaimana jika hisab saya berada
disisi kiri? Bagaimana rasanya bila jasad yang rapuh ini terbakar hangus dan
disiksa tiada akhir?
Masih banyak orang yang hatinya tersakiti karena ulah saya,
masih banyak jiwa-jiwa yang terabaikan karena keegoisan ini. Bagaimana dengan keluarga dan sahabat-sahabat
saya tersayang. Apakah mereka akan baik-baik saja? Apakah mereka akan
merindukan dan mengirim doa buat saya? dan orangtua, apakah saya sudah
mendapatkan pengampunan dari mereka?
Masih banyak cinta yang belum terucap dari bibir ini, masih
banyak kebaikan yang belum sempat saya laksanakan. Bagaimana jika semua kebaikan yang telah
terjadi tidak cukup kuat untuk mendapatkan pengampunan dari-Nya? Seperti apa rasanya ketika nyawa saya
yang amat berharga direnggut paksa oleh malaikat? Apakah saya cukup berani
menghadapi ajal yang tak seorangpun manusia tahu dimana dan kapannya?
Duhai Allah yang Maha Penyayang, mohon akhiri hidupku dalam
ridho-Mu, ambil aku dengan belaian kasih-Mu....
Tiket datang bisa diduga saat seseorang berumah tangga menunggu kehadiran sang buah hati, saat tiket kembali tak siapapun yang tau bahkan menunda barang sedetik pun. Salam kenal dan salam sukses selalu
ReplyDelete