September 11, 2014

First Love

Have you watched Thailand Film "First Love"? If yes, you must be familiar with this lyric. It represents a deep feeling from a boy who hides his love to a girl (who actually loves him too). The song is touching me so much even I don't know whose it belongs. Although it is originally in Thai but here I give the english translation.

I don't know how much longer
That I have to endure
I’ve been hiding every thing in my heart

Every time we meet
Every time we face each other
Do you know how much I have to force my self?

Can you hear that?
Can't you hear my heart calling for you, loving you
But I can't reveal my true feelings to anyone

Can you hear that?
Waiting for you to feel it
I was hoping that you will realize someday

Though I love you
Though I feel
But deep down inside I can't dare to tell you

Every time we meet
Every time we face each other
Thoughh I am indifferent
Do you know how much I have to force my self?

Can you hear that?
My heart is telling you that I love you
But I can't reveal my true feelings to anyone

I can only hope
You will know it
That I am here to love you
Anyway, someday you will know

September 5, 2014

September 2, 2014

Makola, My Best School Experience #2

sebelumnya Makola, My Best School Experience #1

MTsM Saningbakar, adalah tempat dimana saya menemukan teman, sahabat yang masih erat sampai hari ini. Kami dekat walaupun semuanya sudah memiliki aktifitas masing-masing, walaupun jarak membuat kami tidak bisa berkumpul lagi sesering dulu. Saat sekolah, kami sering sekali membuat acara makan bersama, atau "bagadang" dalam bahasa minangnya. Yang paling keren saat itu adalah bagadang kelas, dan biasanya kami memanfaatkan pondok di sawah atau bukit orang yang kami kenal. Salah satu tradisi bagadang yang saya ingat yakni para lelaki-lah yang menjadi juru masaknya. Kaum amak-amak alias perempuan tinggal duduk manis atau maota lamak saja, haha.

Kami dekat sebagai sahabat, sebagai teman satu angkatan makola. Bahkan pernah suatu waktu, saat menerima pengumuman hasil Ujian Nasional SLTA, kami merayakannya bukan dengan teman satu SLTA, tapi malah balik lagi dengan teman se-angkatan tsanawiyah. Saat itu kami bagadang di salah satu pondok di atas Pulau Banda (saya juga kurang tahu itu punya siapa).

siskaalfioblog

siskaalfioblog

siskaalfioblog
diambek dek jawi pas kapai bagadang, mamak paliang bagak kiroe takuik ju nyee
siskaalfioblog
amak-amak ga sadang maota
siskaalfioblog
preman di suduik dapua
siskaalfioblog

Bagadang edisi 2008, sarden + jariang + pucuk ubi
siskaalfioblog
padusi preman, urang mamasak nyo main remi karajoe, haha
 siskaalfioblog

siskaalfioblog
capeklah  samba e ga ooii

siskaalfioblog
siskaalfioblog
si mita ga mintak masuk an lo foto e jee...
siskaalfioblog
urang gagah edisi 2008, Ihsan Marsa 

Makola, My Best School Experience #1


siskaalfioblog
Makola, dilihat dari Kalamparik
MTsM Saningbakar, atau yang lebih sering kami sebut dengan nama "makola" (sebutan anak" saniangbaka untuk kata "sekolah") adalah sebuah tempat dimana saya menimba ilmu selama 3 tahun di jenjang SLTP, sekaligus sebagai rumah kedua disaat saya remaja. Selama bersekolah disana, sebagian besar waktu saya lewati di sekolah, paginya belajar formal, siangnya ikut belajar tambahan (les), entah itu les english, belajar komputer, main voli, yang penting ikut saja soalnya gratisan, haha, dan malamnya ekstrakurikuler keagamaan. 

Waktu malam adalah ajangnya kami bermain sambil belajar, ada berbagai pilihan eskul malam saat itu, diantaranya kaligrafi, tahfiz Qur'an, tahsin Qur'an, dan pastinya "maungguk" di pustaka mushalla Muhammadiyah (Pustaka Makola). Semua aktifitas itu saya lakukan dari pagi, pulang setengah dua, lalu balik lagi dan pulang jam setengah 6, lalu kembali saat maghrib sampai isya. Saat itu rumah layaknya tempat istirahat dan makan saja, saya sibuk bolak balik sekolah. Alhamdulillahnya, waktu saya tidak terbuang percuma, hari-hari dipenuhi dengan berbagai macam kegiatan bermanfaat, menjadi sesuatu yang berharga bagi saya di kemudian hari. 

MTsM Saningbakar, adalah sebuah tempat dimana tidak ada jarak yang berarti diantara guru dan murid. Kami bisa berinteraksi layaknya teman kepada guru tanpa harus menghilangkan rasa hormat kami. 
Kelas 3 A, Walasnya Bapak Atrizon
Kelas 3 B, Walasnya Bapak Reginal Maukar